Belajar Sejarah Pemerintahan Lumajang dari Putune Eyang Singowiguno

Sanyoto Singowiguno di tengah-tengah siswa GSNI Lumajang (26/08). Dok. Istimewa

Masih dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-72 tahun 2017 ini, GSNI Lumajang mengadakan diskusi bareng Sejarah Pemerintahan Lumajang, Sabtu siang (26/08). Diskusi sederhana ini mengundang Sanyoto Singowiguno yang merupakan cucu dari R.M. Singowiguno, Patih Zelfstandig Afdeeling Lumajang tahun 1890-1920.

Diskusi itu sendiri diadakan di area Pasturan Gereja Jalan Yos Sudarso, yang dulunya merupakan Kantor Kepatihan Afdeeling Lumajang. Pada diskusi ini, Sanyoto menceritakan bagaimana awal berdirinya Afdeeling Lumajang dan sistem pemerintahannya.

Dalam buku Riwayat Hidup dan Karier R.M. Singowiguno yang ditulis sendiri oleh Sanyoto, disebutkan bahwa R.M. Singowiguno merupakan tokoh yang mendapat mandat dari pemerintah kolonial untuk menduduki kepala pemerintahan, sekaligus membuka perkebunan tebu secara besar-besaran di Lumajang.

Sebelumnya, GSNI Lumajang juga mengunjungi kediaman Hariyadi, Mantan Ketua DPC GSNI Lumajang era 1970-an. Dari Hariyadi mereka belajar dinamika GSNI era dulu sebagai motivasi untuk melangkah ke depan.

"Mewakili DPC GSNI Lumajang, saya haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Sanyoto yang meluangkan waktunya untuk datang jauh-jauh dari Malang. Semoga ilmu sejarah ini bermanfaat bagi adik-adik di Lumajang," kata Yopi Aris, Pembina GSNI Lumajang.[]