Bom Bunuh Diri Medan, BKN Lumajang Kutuk Keras Aksi Terorisme

Lokasi bom bunuh diri di Mapolresta Medan. Foto: Tempo/Istimewa

Selasa 13 November 2019 kemarin, sekitar pukul 8 pagi, seorang pemuda 24 tahun berinisal RMN dengan memakai seragam ojek online melakukan bom bunuh diri di depan Markas Polres Kota Besar Medan.

Bom bunuh diri ini menyebabkan 6 orang terluka termasuk polisi dan pekerja harian, orang-orang di sekitar markas aparat keamanan Kota Medan tersebut panik dan berhamburan.

Radikalisme disertai teror nampaknya sudah merebak di tanah air kita. Mulai dari kawasan timur seperti kawasan Maluku, Sulawesi Tengah, Kalimantan, pulau Jawa sampai Sumatra.

Teror yang dilakukan oleh kawanan Amrozi ketika mengebom Pulau Dewata tahun 2002 seolah memicu kelompok radikal berlomba-lomba melakukan aksi teror kepada sesama bangsanya.

Yang mengherankan, mereka ini melakukan aksinya baik berdasarkan kelompok sampai individu, baik memakai senjata tajam sampai bahan peledak.

Sebelum bom bunuh diri di Medan ini, aksi teror dilakukan terhadap Menkopolhukam Jenderal (Purn.) Wiranto ketika melakukan kunjungan ke Serang, Banten pada 10 Oktober 2019 bulan lalu.

Menurut analisa para ahli, radikalisme telah tersebar di berbagai kalangan mulai dari kalangan kampus di mana kampus-kampus terbaik tanah air banyak terpapar ajaran ini.