Semburat! Ranupani Diguncang Gatra

Teatrikal puisi Gatra di acara Unan-Unan Tengger via VisitLumajang/had

Unan-Unan merupakan titik awal masyarakat suku Tengger dalam menentukan upacaranya. Unan-Unan sendiri digelar 5 tahun sekali, yang merupakan bagian kegiatan adat istiadat yang harus dilestarikan dan dirangkul dengan bagus.

Di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Unan-Unan merupakan titik temu masyarakat Desa Ranupani. Generasi muda juga harus ikut menjaga kelestarian budaya Tengger yang ada di Desa Ranupani.

Graha Sastra (Gatra) Lumajang turut berpartisipasi dalam acara tersebut dengan teatrikal puisi bertajuk Ranu Gelo. Tetrikal ini dipertontonkan di pentas terbuka Desa Ranupani, Jumat 23 November 2018.

Ranu Gelo merupakan cerita tentang kearifan lokal yang menuai konflik antar kelompok karena merasa saling merasa benar.

Dikisahkan dalam teatrikal ini pada akhirnya mereka yang berkonflik dapat disatukan. Dengan satu pemahaman bahwa tidak ada yang bisa mendatangkan bencana, kecuali Sang Khalik akibat kemaksiatan dan pula tidak ada yang bisa mendatangkan kekuatan kecuali atas ridho Tuhan yang maha esa.