Indonesia Kirim Beras untuk India di Era Revolusi, Tokoh Lumajang Punya Peran Penting

Sjahrir sedang meninjau beras yang akan dikirim ke India. Foto: Tempo, 25 April 1987

12 April 1946, atau 74 tahun lalu, Indonesia menawarkan bantuan beras untuk India yang sedang mengalami bencana kelaparan.

Gak tanggung-tanggung, Indonesia berencana mengirimkan 500.000 ton beras. India menjanjikan akan membalasnya dengan mengirim alat-alat pertanian dan bahan pakaian yang dibutuhkan Indonesia.

Diplomasi internasional ini digagas oleh Sutan Sjahrir, Perdana Menteri pertama RI untuk mematahkan propaganda Belanda tentang Indonesia di dunia internasional.

Belanda saat itu selalu menggambarkan Republik Indonesia sebagai barang yang kacau-balau. Ini merupakan bagian dari embargo ekonomi yang dilakukan Belanda.

Rencana pengiriman beras ini juga hendak dipatahkan blokade laut Belanda di sekitar Jawa dan Sumatra, untuk mencari pengakuan atas dirinya dari negara-negara lain.

Banyak kalangan mengkritik kebijakan pemerintahan Sjahrir yang didukung Sukarno - Hatta ini, karena saat itu rakyat Indonesia masih kekurangan makan setelah 3,5 tahun penjajahan Jepang.

Namun pengiriman beras ini berhasil, sehingga Pemimpin Partai Kongres India (belum negara merdeka) Jawaharlal Nehru di kemudian hari menjadi pendukung utama pengakuan kemerdekaan RI.