Kedai Jasmerah dan Penggalan Sejarah Republik yang Hilang

Kedai Jasmerah via VisitLumajang/dna

Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah

Beberapa di antaranya seperti Tan Malaka yang berjasa besar untuk kemerdekaan RI. Juga Munir, Wiji Thukul serta Marsinah yang dianggap sebagai representasi aktivis yang berani menyuarakan kebenaran, meskipun banyak dari mereka yang kemudian hilang.

Gambar dianggap sebagai pemantik rasa penasaran mereka yang hadir di kedai ini. Sang pemilik kedai mungkin hanya akan menceritakan secara singkat tokoh yang dimaksud di gambar, dan akan meminta pengunjung kedai untuk menggunakan smartphone untuk mencari tahu lebih dalam.

Cara ini dinilai efektif untuk mengajak pengunjung memanfaatkan smartphone untuk mencari sumber informasi, bukan sekedar untuk bermedsos atau bermain game.

Menurut A. H. Nasution, Jasmerah adalah judul yang diberikan oleh Kesatuan Aksi terhadap pidato Presiden, bukan judul yang diberikan Bung Karno. Presiden memberi judul pidato itu dengan Karno mempertahankan garis politiknya yang berlaku "Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah".

Dalam pidato itu Presiden menyebutkan antara lain bahwa kita menghadapi tahun yang gawat, perang saudara, dan seterusnya. Disebutkan pula bahwa MPRS belumlah berposisi sebagai MPR menurut UUD 1945. Posisi MPRS sebenarnya nanti setelah MPR hasil pemilu terbentuk.