Potensi Sampah Lumajang Mencapai 500 Ton Per Hari, DLH Lakukan Upaya ini

Hasil kerajinan daur ulang sampah di Hari Peduli Sampah Nasional 2020. Foto: VisitLumajang/def

Sampah jadi Masalah Kita Bersama

Yuli Haris menggarisbawahi bahwa sebagian besar sampah yang ditangani di kecamatan-kecamatan adalah sampah dari pasar dan puskesmas.

Sementara itu untuk beberapa kecamatan seperti Lumajang kota, Sukodono dan sebagian wilayah Tekung, pihaknya juga melakukan pengangkutan rutin untuk sampah rumah tangga atau industri.

Di momen Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 ini, DLH Lumajang selalu mengingatkan bahwa seluruh bagian sampah bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan baik.

Sampah memang menjadi tantangan bersama, termasuk pihak pemerintah desa agar mau terlibat dalam pengelolaan sampah menggunakan Dana Desa.

Diungkapkan pula bahwa DLH Lumajang juga mengajak pengusaha melalui Forum CSR agar mau terlibat dalam pemberdayaan masyarakat, utamanya untuk mengolah sampah menjadi barang yang bernilai.

"Harapannya pengusaha juga mau mengadakan pendampingan, pelatihan daur ulang sampah sampai penjualan untuk warga, agar sampah bernilai ekonomis," tambah Yuli.

Jika tidak terkelola dengan baik, sampah tentu akan menjadi masalah besar di kemudian hari. Jika kita tidak ikut peduli, lalu siapa lagi?

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Lumajang (@visitlumajang) on