Tari Oling, Kekayaan Budaya Hutan Bambu Desa Sumbermujur

Tari Oling via Pokdarwis Sumbermujur Candipuro

Oling Keramat dan Budaya Nyadran

Bagi masyarakat sekitar Hutan Bambu Sumbermujur, nyadran menjadi ungkapan rasa syukur terhadap Sang Maha Kuasa, dengan membawa tumpeng dan sesaji ke mata air Hutan Bambu. Dalam prosesi ini juga diiringi pembacaan doa oleh sesepuh.

"Melimpahnya mata air sebagai sumber kehidupan menjadi nikmat yang harus disyukuri, selain itu untuk ikut melestarikan tradisi leluhur sebagai bagian kekayaan budaya Nusantara," tambah Rudi.

Dalam prosesi yang digelar saat awal 1 Suro (Kalender Jawa) kemarin, sesepuh desa setempat juga melempar sejumlah sesaji ke mata air setelah pembacaan doa.

Sedangkan oling/uling dalam khazanah fauna dikenal sebagai sidat (ordo Anguilliformes), kelompok ikan berbentuk tubuh mirip ular, sekilas mirip belut.

Oling dipercaya sebagai hewan keramat di mata air Hutan Bambu Sumbermujur

"Keluarnya oling dari sumber mata air setelah pelemparan sesaji dipercaya masyarakat setempat sebagai tanda keberkahan, dari situ awal mula penyebutan Tari Oling," tutup warga yang aktif mengunggah potensi desanya di medsos tersebut.