Stasiun Tempeh, Sisa Kejayaan Jalur Kereta Api Klakah - Lumajang - Pasirian

Stasiun Tempeh Lumajang yang kini terbengkalai. Foto via @erwinyua_

Kereta api menjadi salah satu moda transportasi utama yang sudah ada di negeri ini sejak era kolonial Belanda. Selain mengangkut penumpang, keberadaan kereta api menjadi penyokong transportasi barang antar daerah.

Stasiun Tempeh (TPE) merupakan salah satu stasiun kereta api di Lumajang yang telah nonaktif, yang terletak di Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.

Secara geografis, stasiun yang merupakan salah satu sisa peninggalan kolonial Belanda ini terletak pada ketinggian sekira 93 meter, dan termasuk dalam Wilayah Aset Daerah Operasi (Daop) IX Jember.

Dari beberapa catatan sejarah, stasiun ini dibuka bersamaan dengan peresmian jalur kereta api Klakah - Lumajang - Pasirian pada tanggal 16 Mei 1896.

Karena kalah bersaing dengan mobil pribadi dan angkutan umum, semua jalur di wilayah Lumajang sampai Balung - Rambipuji (Jember) beserta stasiun dan seluruh layanan di jalur ini ditutup semenjak 1 Februari 1988.

Saat ini kondisi Stasiun Tempeh tinggal bangunan utama, yang nampak dijadikan sebagai rumah walet dan tempat bermain kanak-kanak.

Sementara itu, jaringan rel beserta kelengkapan wesel dan persinyalannya telah habis tak bersisa. Bekas jalur relnya sendiri kini menjadi jalan kecil (gang) antarkampung.