Indonesia Kirim Beras untuk India di Era Revolusi, Tokoh Lumajang Punya Peran Penting

Sjahrir sedang meninjau beras yang akan dikirim ke India. Foto: Tempo, 25 April 1987

Pengiriman Beras ke India

Dalam pelaksanaannya, bantuan beras RI untuk India ini diambil dari lumbung-lumbung beras di Jawa Barat yang diangkut melalui Cirebon dan lumbung beras Besuki melalui pelabuhan Probolinggo.

Khusus pengiriman dan pengamanan beras dari Pelabuhan Probolinggo, Divisi VII Untung Suropati di bawah komando Jenderal Mayor Imam Soedja'i berperan besar dalam pengamanan ekspor beras ini.

Peran Imam Soedja'i, pahlawan Lumajang ini juga bisa ditemukan di buku karya Mansur Hidayat.

Ketidaksukaan kaum oposisi (Persatuan Perjuangan) terhadap kebijakan-kebijakan Sjahrir ini kemudian berujung peristiwa penculikan Perdana Menteri Sjahrir di Solo pada 27 Juni 1946.

Peristiwa penculikan ini setelah kunjungan berasnya di Banyuwangi dan Probolinggo. Hal ini kemudian memuncak dengan maklumat Yamin dkk. yang dikenal dengan peristiwa kudeta 3 Juli 1946.

Di sini Divisi VII Untung Suropati kembali berperan dalam mengamankan ibukota Yogyakarta dengan mengirim pasukan Polisi Tentara Keamanan Rakyat (PTKR).

Atas jasa-jasa Mayjend Imam Soedja'i selama era kolonial sampai revolusi kemerdekaan RI ini, tak heran jika banyak pihak mengusulkan untuk mengangkatnya sebagai Pahlawan Nasional.