Kena PHK, Cewek Lumajang ini Putuskan Jadi Penjual Kopi Keliling

Ajeng, salah satu penjual kopi keliling di Karangsari. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Fenomena penjual kopi keliling terus merebak di Lumajang belakangan ini. Fenomena yang di Jakarta kerap dikenal sebagai pedagang Starling alias Starbuck Keliling, mengacu brand coffeeshop tenar tapi dengan harga kaki lima.

Selain di seputaran Alun-Alun Lumajang, penjual kopi seperti ini banyak dijumpai di beberapa tempat seperti Jembatan Gambiran, Jln. Raya PB. Sudirman, juga sepanjang aliran sungai Klanting sampai Banjarwaru.

Menjelang senja, Visiters juga bisa menjumpai starling di sepanjang jalan persawahan di Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, jalanan kecil di barat SMP Negeri 1 Sukodono Jln. Gatot Subroto (Pelita) yang tembus ke Jln. Lamongan.

Salah satu penjual kopi di sini, Ajeng Indri, mengaku belum lama berjualan di kawasan ini. Dirinya nekad berjualan kopi keliling setelah sebelumnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari salah satu pabrik kayu di Lumajang.

"Biasanya buka habis ashar, atau menjelang senja, tutupnya kadang habis maghrib, kadang habis waktu isya, tergantung rame tidaknya yang beli," ungkap dara manis yang berasal dari Karangsari ini.

Ajeng menjual kopi sasetan siap minum seharga 3 ribuan per-cup. Dirinya juga menyediakan tikar sederhana dari banner bekas yang bisa dipakai Visiters untuk duduk lesehan, menghadap sawah sambil bercengkerama bareng teman.

Selain Ajeng, setidaknya ada 3-4 penjual kopi keliling sejenis di jalanan ini saat senja. Berbekal motor plus perlengkapan membuat minuman panas atau es batu, mereka menjual kopi dan beragam minuman sasetan yang siap diminum sembari menikmati pemandangan sawah.