Melon Loa Yin Jadi Primadona, Petani Lumajang Sukses Raup Puluhan Juta Rupiah

Sumarli saat menunjukkan semangka di kebunnya (29/09). Foto: Detik Jatim

Sumarli, petani di Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang, tengah menikmati manisnya hasil panen melon musim ini. Dari lahan seluas 2.000 meter persegi yang ia garap, ia berhasil memanen 7,5 ton buah melon segar.

Ia dibantu sejumlah pekerja memanen buah melon dari 1.000 batang tanaman. Melon yang ia tanam merupakan varietas loa yin, jenis yang dikenal berukuran jumbo dan bercita rasa manis.

"Kalau sudah masuk usia tanam tiga bulan, melon ini siap panen. Kelebihannya, beratnya bisa mencapai 2,5 kilogram, dan rasanya manis. Kalau panen bisa dapat 7,5 ton," ucap Sumarli, Senin 29 September 2025.

Daging buah yang berwarna kuning cerah dan teksturnya yang lembut menjadi alasan kenapa jenis ini begitu digemari. Terutama di musim panas, permintaan melon loa yin melonjak tajam.

Tidak sedikit warga yang sengaja datang langsung ke kebun Sumarli untuk membeli buah segar dari pohon. Selain kualitasnya lebih terjamin, harga di lahan tentu lebih ramah di kantong.

"Melon ini lebih manis dibandingkan yang biasa saya beli di pasar. Saya memang sengaja datang ke kebun biar dapat yang paling segar," kata Senewi, salah satu pembeli.

Dengan harga jual Rp6.000 per kilogram, Sumarli meraup penghasilan sekitar Rp45 juta dari hasil panen kali ini. Melonnya tak hanya laku di Lumajang, tapi juga dikirim ke luar kota seperti Semarang dan Yogyakarta, seperti dilansir Detik.com.