Mengingat Sejarah Peristiwa Tritura yang Diperingati Tiap 10 Januari

Lukisan di pinggir jalan tentang sejarah Indonesia. Foto: Henk van Rinsum/Wikimedia Commons

Setiap tanggal 10 Januari diperingati sebagai Hari Tritura. Tritura sendiri merupakan kependekan dari Tiga Tuntutan Rakyat. Nama tersebut merupakan sebutan bagi sebuah aksi demonstrasi yang diajukan oleh kalangan mahasiswa.

Peristiwa tersebut terjadi pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno. Dilansir dari laman DetikNews aksi tersebut berawal dari ketidakpuasan Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan masyarakat terhadap sikap dan kebijakan pemerintah saat itu.

Gerakan tersebut dilakukan untuk menegakkan keadilan serta mengembalikan kebenaran mengingat kondisi politik dan ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Namun, respon pemerintah justru mencurigai aksi para mahasiswa, sehingga sejumlah tokoh KAMI juga Kesatuan Alesi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) ditangkap.

Adanya respon pemerintah yang semakin diluar keinginan rakyat seakan memperkeruh keadaan. Ketidakpuasan pun memuncak hingga akhirnya aksi Tritura dimulai pada 10 Januari 1966.

Pada aksi tersebut juga dilakukan pembacaan Tritura atau Tiga Tuntutan Rakyat yang berisi pembubaran PKI (Partai Komunis Indonesia) beserta ormasnya, perombakan kabinet Dwikora, dan penurunan harga (terutama harga pangan).

Setelah gerakan tersebut terjadi, akhirnya membawa perubahan bagi Bangsa Indonesia bahkan menjadi sejarah awal mula lahirnya Orde Baru.

Masa kepemimpinan Presiden Soekarno (Orde Lama) dengan sistem pemerintahan Demokrasi Terpimpin diganti oleh Soeharto menjadi Demokrasi Pancasila.