Nggak Dapat Pupuk Subsidi, Petani Salak Pronojiwo Sambat ke Cak Thoriq

Bupati Lumajang Cak Thoriq saat mendengar keluhan warga Pronojiwo di Jagong Bareng (08/10). Foto @visitlumajang

Salak merupakan salah satu komoditas unggulan dari Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Ratusan hektar kebun salak terhampar di kawasan yang juga dikenal dengan spot wisatanya ini.

Sayangnya potensi ini tidak didukung ketersediaan pupuk bersubsidi untuk tanaman salak. Hal ini terungkap di acara Jagong Bareng yang digelar di Lapangan Desa Pronojiwo, Sabtu (08/10) semalam.

Dalam acara yang digelar Pemkab Lumajang ini, seorang petani salak meminta pemerintah memperhatikan komoditas ini, salah satunya lewat penyediaan pupuk subsidi seperti halnya padi atau jagung.

Menanggapi hal ini, Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan pemberian pupuk bersubsidi merupakan kebijakan pemerintah pusat, baik pendistribusian maupun kuota pupuknya.

"Pemerintah daerah ini tidak bisa memproduksi pupuk sendiri, jadi alokasi dari pemerintah melalui pabriknya, itu juga diatur oleh peraturan dari kementerian," jawab Cak Thoriq, Bupati Lumajang.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang, Hairil Diani menyampaikan pupuk subsidi saat ini hanya ada Urea dan NPK atau Ponska, untuk 9 tanaman yang telah diatur.

"Komoditi tanaman yang berhak menerima subsidi hanya sembilan, padi, jagung, kedele, cabe, bawang merah dan bawang putih, tebu, kopi dan kakao, salak tidak disubsidi," jelasnya.