Prasasti Ranu Kumbolo, Saksi Perjalanan Spiritual Pencarian Air Suci di Gunung Semeru

Prasasti Ranu Kumbolo saksi bisu perjalanan spiritual di Gunung Semeru. Foto: Kompas.com/Vitorio

Bicara tentang Kabupaten Lumajang tentu tidak lepas dari keberadaan Gunung Semeru. Sebagai Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru memiliki daya tarik tersendiri khususnya bagi pecinta alam.

Gunung Semeru konon merupakan bagian dari puncak Mahameru di India. Cerita bahwa Gunung Semeru merupakan bagian dari puncak Mahameru ini diceritakan dalam Kitab Tantu Panggelaran.

Sebagai gunung tertinggi di pulau Jawa, Gunung Semeru dianggap sebagai gunung yang sakral dan tempat bersemayamnya para dewa, terutama dewa Brahma dan dewata lainnya.

Hal ini sesuai dengan kosmologi Hindu bahwa gunung sebagai pusat alam semesta, baik secara fisik maupun metafisik spiritual.

Sebelum agama Hindu dan Budha masuk ke Nusantara, sebelumnya penduduk Nusantara juga memiliki kepercayaan yang sama bahwa semakin tinggi suatu tempat maka tempat tersebut semakin sakral.

Kepercayaan tersebut membuat Mahameru yang diyakini sebagai tempat yang sakral, jadi bagian dari perjalanan suci atau Tirthayatra ke Gunung Semeru.

Salah satunya yang tercatat dalam catatan sejarah adalah Tirthayatra Raja Kameswara dari Kadhiri (Kerajaan Kediri). Peristiwa perjalanan suci Kameswara ini diabadikan dalam prasasti di Ranu Kumbolo.