Sedekah Desa Gucialit, Tradisi Wujud Syukur Nikmat Warga yang Digelar Secara Rutin

Suasana acara Sedekah Desa Gucialit. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Sedekah Desa menjadi tradisi yang tak terpisahkan di Indonesia, khususnya di Jawa. Di Lumajang, salah satu yang tetap mempertahankan tradisi ini adalah Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit.

Sedekah Desa Gucialit tahun ini digelar 11-12 Januari 2023. Agenda sedekah desa ini sengaja dimajukan mengingat terlalu dekat dengan agenda Pemilu yang digelar 14 Februari 2024 nanti.

Meskipun demikian, semangat warga untuk menggelar dan mengikuti tradisi ini masih tinggi. Persiapan telah dilakukan 3 hari sebelumnya, termasuk menyiapkan tape ketan, makanan tradisional yang melekat di acara ini.

"Pada malam tanggal 11, digelar istighotsah bersama, dilanjut tanggal 12 yang bertepatan Jumat Pon setelah Shalat Jumat digelar tradisi Ujung Mantra, ditutup malam harinya pagelaran wayang kulit," ungkap Sutam, S.Sos., Kepala Desa Gucialit.

Di sela rangkaian ini, digelar juga ruwatan desa untuk perangkat desa dan warga. Sedekah desa ini rutin digelar setiap tahun bersama masyarakat sebagai hikmah syukur sebagai makhluk Tuhan atas nikmat yang diterima.

"Wujudnya kita sedekahkan kembali pada warga, hiburan warga. Tak lain juga upaya mengingat kembali nikmat yang kita terima, sekaligus doa agar kita senantiasa diberi kelancaran tugas keseharian, lancar rezeki," imbuhnya.

Ditemui saat pagelaran wayang kulit yang mengambil lakon Dewa Ruci, Kades Gucialit Sutam, S.Sos. mengungkapkan tak ingin membebani masyarakat, seluruh pelaksanaan ditanggung Pemdes, warga berkontribusi dengan gotong royong meramaikannya.