Kripik Pisang Mas Kirana jadi Primadona Wisatawan Burno Senduro

Proses pengolahan kripik pisang mas Kirana. Foto: VisitLumajang/ulf

Burno, desa yang berada di bawah kaki Gunung Semeru ini ternyata banyak menghasilkan beragam bahan produksi olahan pangan lho! Salah satunya kripik pisang mas Kirana.

Kripik pisang mas Kirana olahan Pak Emput, warga Desa Burno, Kecamatan Senduro, Lumajang ini cukup populer di kalangan wisatawan.

Cukup dengan harga Rp. 20.000,-/bungkus, omzet yang diterimanya mencapai 800.000 ribu Rupiah perhari. Itu masih hanya kripik pisang mas Kirana lho, belum kripik lainnya.

Berawal dari hibah alat yang diterima oleh Pak Emput, ternyata cara membuat kripik pisang mas Kirana tidak sulit, cukup menggunakan buah pisang mas Kirana yang sudah matang dengan mengambil bijinya.

Pisang mas Kirana yang sudah siap dimasukkan ke dalam mesin vakum yang sudah terisi minyak. Tunggu kurang lebih 20 menit dan jadilah kripik krispi yang memiliki nilai jual tinggi.

Pak Emput mengaku awalnya coba-coba melakukan eksperimen dengan alat baru, pernah gagal sampai puluhan kali, bahkan sampai harus menjual sapi untuk eksperimen usaha kripik pisang ini.

Sampai saat ini, kripik pisang mas Kirana selalu jadi primadona wisatawan Burno. Apalagi Lumajang sudah sejak lama terkenal sebagai Kota Pisang.