Aksi Nyata Untuk Menata Masa Depan Ranupani yang Lebih Baik

Bupati Lumajang di forum diskusi "Sinergi dan Kolaborasi Menata Masa Depan Ranupani". Foto via @visitlumajang

Beberapa waktu lalu terjadi banjir dan tanah longsor di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Lumpur yang terbawa memenuhi jalan hingga masuk ke area Danau Ranupani

Hal itu memunculkan kekhawatiran terjadinya pendangkalan permukaan danau bahkan sedimentasi. Akhirnya Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD).

FGD dengan tema "Sinergi dan Kolaborasi Menata Masa Depan Ranupani” yang berlangsung di Aula Kantor Balai Besar, Malang, 19 Oktober 2022 kemarin.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Lumajang, tokoh masyarakat Desa Ranupani, Akademisi, Kepala OPD terkait di Pemkab Lumajang, perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, komunitas pemerhati lingkungan dan relawan.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menyampaikan untuk antisipasi pendangkalan dan sedimentasi, pihaknya sudah melakukan upaya revitalisasi Danau Ranu Pani dengan normalisasi dan kegiatan pembersihan Gulma Salvinia Moelsta.

"Sudah direncanakan revitalisasi danau, kami keruk danaunya, normalisasi danau. Bagaimana ketika hujan, air yang turun lumpurnya tidak masuk langsung ke danau, agar tidak terjadi sedimentasi," ungkap Thoriqul Haq.

Akan tetapi, ketika dikaji usaha tersebut dirasa kurang mampu apabila tidak ada upaya jangka panjang yang dilakukan. Upaya lain tersebut adalah dengan merubah pola tanam pada lahan pertanian.