Alun-alun Lumajang Jadi Pusat Jajanan yang Mampu Tumbuhkan Ekonomi Daerah

Penjual jajanan tradisional di sekitar area Alun-alun Lumajang. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Alun-alun Lumajang tidak hanya menjadi taman kota bagi masyarakat, tetapi juga menjadi sentra jual beli kuliner tradisional hingga kekinian.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memfasilitasi alun-alun sebagai ruang publik dengan penerangan, area parkir, area olahraga, playground hingga izin bagi pedagang UMKM setempat untuk berjualan.

Tak heran dengan jenis kuliner yang cukup bervariasi Alun-alun Lumajang memiliki magnet sendiri sebagai tempat hiburan masyarakat.

Warga Lumajang dapat membeli berbagai jajanan tradisional seperti cilok, cenil, pukis, batagor bahkan beberapa makanan kekinian seperti corndog, dimsum, mochi dan lain-lain.

Area kuliner di alun-alun tidak hanya beroperasi saat malam hari, saat pagi hingga sore hari beberapa penjaja sudah menjual dagangannya. Terlebih saat event khusus Car Free Day (CFD) pedagang UMKM dan pembeli akan lebih banyak dari hari biasa.

Hal tersebut membuat transaksi ekonomi yang terjadi di sekitar Alun-alun Lumajang terus terjadi atau bahkan meningkat.

Semua ini tak lepas dari peran Pemkab Lumajang yang memberikan fasilitas baik berupa alun-alun yang bersih dan nyaman hingga kebijakan-kebijakan lain yang berpihak kepada UMKM Lumajang.