Bungker Jepang, Sisa Peninggalan Perang Dunia II di Pesisir Pantai Selatan Lumajang

Bungker Jepang di Desa Pandanwangi, Tempeh. Foto: Balai Arkeologi Yogyakarta

Saksi Bisu Penjajahan Jepang di Lumajang

Ada juga beberapa bungker di Desa Selok Awar-Awar, Desa Condro dan Desa Gondoruso (Pasirian), serta Desa Tempursari di Kecamatan Tempursari.

Kondisi bungker-bungker tersebut beberapa masih utuh dan ada juga yang memprihatikan, seperti bungker Jepang di Wotgalih yang tersebar di perumahan warga.

Sementara itu bungker Jepang yang ada di Desa Selok Awar-Awar masih lebih baik, di mana salah satunya ada di tempat wisata Pantai Watu Pecak.

Salah satu contoh bungker yang ada di perbukitan bisa dilihat di puncak bukit Tambuh, Pasirian. Di sini bisa kita lihat jelas bungker pertahanan Jepang yang masih utuh.

Ada 2 bungker di puncak bukit Tambuh, salah satunya dilengkapi dengan lubang untuk mengintai/senjata tembak yang mengarah ke laut selatan.

Selain di puncak Tambuh, bungker di perbukitan juga ada di sekitar Kecamatan Tempursari. Salah satunya yang di bukit Kursi, di mana bungker tersebut juga mengarah ke bibir pantai selatan.

Pembangunan bungker dalam waktu yang singkat tersebut banyak menelan korban jiwa warga pribumi. Bungker-bungker tersebut merupakan saksi bisu penjajahan Jepang di Indonesia yang begitu pahit.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Lumajang (@visitlumajang) on