Diguyur Hujan, Tak Membuat Semarak Sedekah Desa Luntur

Prosesi arak-arakan gunungan dan tumpeng diarak keliling desa diguyur hujan. Foto: Istimewa/Visit Lumajang

Warga Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Jum'at (23/12) pagi sudah ramai berkumpul untuk mempersiapkan tumpengan untuk tradisi sedekah desa.

Tradisi sedekah desa digelar sebagai wujud rasa syukur masyarakat akan hasil panen pertanian sekaligus menyambut musim tanam. Ada 13 gunungan dan tumpeng diarak keliling desa untuk merayakan hasil panen tahun ini. 

Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat setempat mulai dari kepala desa hingga ibu-ibu warga desa yang menggunakan pakaian tradisional seperti kebaya dan baju surjan bermotif lurik lengkap dengan caping petani.

Kepala Desa Karangsari, Sugiantoro mengungkapkan acara sedekah desa tak hanya sebagai wujud rasa syukur tapi juga menjaga kerukunan antar warga dan berharap tradisi bisa terus dilestarikan.

"Untuk memotivasi semangat dan menjaga kebersamaan antar warga desa. Harapan saya untuk tahun mendatang generasi penerus bisa melanjutkan cita- cita pendahulu kita," ungkap Sugiantoro.

Meski sempat terguyur hujan saat prosesi arak-arakan, tak membuat semarak sedekah desa luntur. Justru datangnya hujan membuat acara arak-arakan gunungan dan tumpeng ini semakin meriah. 

Seusai diarak, gunungan dan tumpeng itu dibagi-bagikan kepada warga desa, kemudian disantap bersama di aula balai desa. Masyarakat desa meyakini gunungan dan tumpeng tersebut bisa membawa keberkahan.