Gladak Perak, Jembatan Bersejarah Saksi Agresi Militer Belanda I di Lumajang

Gladak Perak di era kolonial via KITLV

Saksi Bisu Agresi Militer Belanda I

Agresi Militer Belanda yang dilancarkan sejak 21 Juli 1947 menyerang beberapa daerah di Jawa Timur termasuk Lumajang.

Tentara Republik dan kelaskaran saat itu memilih untuk mundur sementara. Lereng-lereng Semeru menjadi jalur mereka yang melakukan long march ke arah Malang.

Untuk menghambat mobilisasi pasukan Belanda, tentara dari Zeni Pioneer 22 Jatiroto kemudian meledakkan Gladak Perak.

Setelah situasi Indonesia sudah membaik, tahun 1952 Gladak Perak dibangun kembali dan difungsikan seperti sedia kala.

Karena kondisi jembatan yang sudah tua, pemerintah kemudian membangun jembatan baru di sisi selatan jembatan yang lama.

Jembatan yang baru ini dibangun di atas pondasi beton bertulang dengan panjang jembatan mencapai 130 meter, yang sampai saat ini masih kokoh dilalui ratusan kendaraan setiap harinya.

Gladak Perak yang lama sendiri telah ditetapkan sebagai cagar budaya, agar keberadaannya tetap terlindungi dan menjadi bagian perjalanan sejarah negeri ini.