Grebeg Suro Candipuro Lumajang, Pawai Gunungan dan Tanam Kepala Sapi Jadi Ritual Unik Tahunan

Pawai gunungan di wisata alam Hutan Bambu Sumbermujur (27/06). Foto: Ahmad VL

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Candipuro Lumajang

Uniknya, tradisi Grebeg Suro ini tidak hanya dihadiri warga setempat, namun pengunjung dari luar kota bahkan mancanegara juga tertarik menyaksikan acara ini.

"Ini bukan pertama kali saya datang ke Lumajang. Tapi menyaksikan tradisi Grebeg Suro ini baru pertama kali, rasanya sungguh menakjubkan acara ini. Bagi saya dari luar negeri ini sangat memukau," jelas Yuri Romano, turis asal Kuba.

Dalam acara ini juga terdapat tradisi tanam kepala sapi sebagai bentuk harapan dijauhkan dari musibah bencana Gunung Semeru.

Selain itu, tradisi tahunan menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah atau 1 Suro dalam kalender Jawa ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas limpahan rezeki dalam 1 tahun terakhir.

Hal ini disampaikan Kepala Desa Sumbermujur, Yayuk Sri Rahayu yang memimpin prosesi acara Grebeg Suro.

"Grebeg Suro ini tujuannya wujud rasa syukur terhadap rezeki yang berikan Allah SWT serta panen hasil bumi tahun ini. Kami juga meminta permohonan agar desa kami terhindar dari malapetaka," jelas Yayuk.

Selain Candipuro, beberapa desa di Kabupaten Lumajang juga mengisi Tahun Baru Muharram atau 1 Suro dengan beragam prosesi, selain Gunungan, biasanya juga menggelar pengajian atau pawai obor pada malam tahun baru.