Karakan Kucing, Tradisi Unik Sedekah Desa Selok Awar-Awar

Karakan Kucing di Desa Selok Awar-Awar Pasirian via @arya_lamajang

Karakan Kucing dan Legenda Desa Selok Awar-Awar

Karakan Kucing erat kaitannya dengan legenda Desa Selok Awar-Awar, yang berada tak jauh dari pesisir pantai selatan ini.

Konon dulunya tempat yang cukup indah, rindang, dan sejuk ini terdapat sebuah batu besar dan di sebelah batu tersebut tumbuhlah pohon yang besar, yang dikenal sebagai Pohon Awar-Awar.

Di tempat tersebut ada seorang pertapa sakti, yang kesehariannya duduk di atas batu di bawah Pohon Awar-Awar dan melakukan meditasi mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Pertapa sakti tersebut tak sendiri, dia selalu ditemani oleh sahabatnya yang berwujud seekor harimau yang setia menemani.

Hari, bulan bahkan tahun berlalu mereka lewati dengan istiqamah mendekatkan dirinya kepada Sang Pencipta, hingga pada akhirnya batu yang ditempati tersebut berbekas.

Jejak-jejak pertapa saktu itu adalah bekas sujud dan telapak kaki harimau. Waktu terus berlalu dan peradaban manusia semakin berkembang.

Dan pada perkembangannya di area/wilayah tersebut diberi sebuah nama Selo Awar-Awar. Selo menurut bahasa Jawa berarti batu dan Awar-Awar adalah Pohon Awar-Awar.