Kisah Inspiratif! Tukang Tahu Keliling Bisa Naik Haji Setelah Menabung Puluhan Tahun

Kantor layanan haji dan umrah Kabupaten Lumajang. Foto: Visit Lumajang/Ahmad VL

Perjuangan Tak Kenal Lelah

Sudah 40 tahun berlalu dan mulai menyisihkan uang sebagai tabungan haji. Tak hanya itu, Kasan juga menyempatkan membeli sapi sebagai investasi.

Sengaja ia putar kembali apa yang dimilikinya, dari sapi yang dibeli kemudian dirawat hingga dewasa lalu dijual kembali. Uang hasil menjual sapi ditabung untuk keperluan pendaftaran haji.

Niat untuk pergi melaksanakan ibadah haji memang sudah dimantapkan. Semangat ketika berjualan keliling kampung tiap harinya diiringi mimpi untuk bisa berangkat ke baitullah.

Sampai akhirnya, tepatnya tahun 2011, tabungan yang telah dikumpulkan selama puluhan tahun itu digunakan untuk biaya pendaftaran haji dirinya bersama istri.

Penantian selama 12 tahun akhirnya terbayar, Kasan bersama sang istri Susiana, tahun ini dipanggil untuk berangkat ke tanah suci. Meskipun sempat tertunda 2 tahun akibat pandemi Covid-19, akhirnya mimpi tersebut bisa menjadi kenyataan.

"Alhamdulillah, meski kemarin sempat tertunda karena corona. Akhirnya saya sama istri bisa berangkat tahun ini, saya merasakan betul perjuangan buat haji ini," jelas Kasan.

Kasan berharap ibadah haji yang ia jalani bersama sang istri nanti bisa khusyu’ sehingga bisa pulang dan bisa menjadi haji mabrur.