Legenda Watu Singa, Ikon Lautan Pasir Gunung Bromo

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berfoto di Watu Singa. Foto: Instragram/khofifah.ip

Lika Liku Perjalanan Joko Seger dan Loro Anteng

Selain itu pasangan tersebut jug diberikan petunjuk jika mereka ingin memiliki keturunan, mereka harus bersemedi di gunung yang diselimuti kabut rata di daerah Oro-Oro Ombo. Tepatnya yaitu Gua Widodaren yang kemudian oleh Joko Seger diberi nama lautan pasir Gunung Bromo.

Dalam perjalanan di Oro-oro Ombo yang berlokasi di kawasan watu kutho, Joko Seger harus bisa menaklukan singa terlebih dahulu sebelum menghuni di tempat tersebut. Akhirnya Joko Seger dapat mangalahkan singa itu.

"Sebagai bentuk penghormatan maka, Singa itu berubah menjadi batu. Sampai saat ini menjadi obyek wisata," ungkap Trisno Sudighdo SE, warga Tengger Brang Kulon Tosari Kabupaten Pasuruan saat diwawancarai detiksurabaya.com.

Menurut Trisno Sudighdo, perjalanan pasangan Joko Seger dan Loro Anteng cukup panjang dan berliku-liku. Dari kisah yang ditelusurinya, pasangan tersebut juga telah meninggalkan sejumlah nama kawasan di berbagai tempat yang dilalui keduanya.

"Saya telah menghimpun informasi dari beberapa dukun. Dan akan saya bukukan agar legenda Tengger dan Bromo bisa diketahui khalayak luas," kata Trisno Sudighdo.

Selain itu, Trisno juga menambahkan, bahwa perjalanan Joko Seger dan Loro Anteng ini menjadi legenda, karena banyak meninggalkan jejak sejarah berupa cikal bakal nama sebuah daerah.

"Termasuk cikal bakal upacara Kasada. Dan masyarakat banyak yang tidak tahu," kata Trisno Sudighdo yang juga dikenal sebagai penulis legenda Tengger di blog miliknya.