Melihat dari Dekat Keragaman Budaya Lumajang di Candipuro Culture Festival

Ritual basuh muka saat Ruwat Air Desa Penanggal di Tirtosari View (13/09) via VisitLumajang/dna

Ruwat Air Desa Penanggal

Di tahun-tahun sebelumnya, warga Desa Penanggal Candipuro secara rutin mengelar semacam ritual dan tasyakuran di sumber mata air Tirtosari. Kelestarian sumber mata air ini juga terjaga berkat hutan bambu yang melindungi keasrian sumber tersebut.

Ruwat Air Penanggal diawali dengan arak-arakan Gunungan dan sejumlah makanan yang dibawa warga diiringi tari-tarian ke pemandian alam Tirtosari View. Dengan dipimpin tokoh agama setempat, prosesi dimulai dengan memanjatkan doa bersama demi kemamuran dan keselamatan warga.

Ada pula ritual basuh muka yang dilakukan Camat Candipuro dan Kepala Desa se-Candipuro dengan menggunakan air dari sumber, menandai datangnya tahun baru di penanggalan Jawa/Hijriah. Acara kian semarak saat Gunungan yang berisi hasil bumi diperebutkan oleh warga, kemudian secara spontan warga yang hadir mengikuti perang air, dengan saling melempar air yang terbungkus dalam plastik.

"Untuk tahun ini dibarengkan rangkaian Candipuro Culture Festival, bersama Desa Sumbermujur dan Tambahrejo. Pemandian alam Tirtosari (Trirtosari View) belakangan ini memang terus naik pamornya, dan semakin banyak dikunjungi wisatawan, terutama di hari libur," papar Cikono, S.H., Kepala Desa Penanggal.

"Insyallah nanti di tanggal 5 Oktober kami dari Desa Penanggal akan menyajikan kesenian Reog di sini, tanggal 6 Oktober ada santunan anak yatim dan pengajian, serta pagelaran wayang kulit di tanggal 7 Oktober. Ini untuk menyambut datangnya bulan Suro (1 Muharram -red.)," tutup Cikono.