Mengenal Asal-Usul Kebab yang Mendunia, Ternyata Bukan Berasal dari Turki loh!

BBQ Kebab di BJ Coffee Lumajang. Foto via @visitlumajangproject

Hayooo siapa di antara Visiters yang doyan makan kebab? Roti tortila yang digulung bersama daging sapi dan beragam jenis sayuran ini menjadi makanan yang pas sekali menjadi camilan yang mengenyangkan dan sehat.

Penjual kebab bisa dijumpai dengan mudah di beberapa sudut di Lumajang, mulai yang dijajakan di gerobak pinggir jalan sampai yang tersaji secara apik dan higienis ala restoran seperti di BJ Coffee Lumajang.

Banyak yang mengira kebab berasal dari Turki, atau dianggap makanan khas Turki, ye kaaan? Anggapan ini sebenarnya nggak sepenuhnya salah. Meskipun faktanya kebab awalnya bukan makanan asli Turki.

Dirangkum dari berbagai sumber, pada abad ke-8, kebab diperkirakan menyebar dari Persia ke seluruh Timur Tengah, baru kemudian pada abad ke-15 kebab sampai di India.

Baru di abad ke-16 tentara Turki mulai mempopulerkannya ke seluruh dunia. Jadi, asal kebab ini bukan dari Turki ya, melainkan Persia, tapi dipopulerkan oleh tentara Turki.

Nama kebab ini pun konon berasal dari dari diksi Persia, kabab, yang memiliki arti sebagai makanan yang ditusuk dan dipanggang. Kalau di Indonesia makanan yang ditusuk panggang malah identik dengan sate yak, hehehe.

Habis baca artikel ini beneran pengen makan kebab kan? Buat Visiters yang ngebet makan kebab, khususnya barbecue kebab bisa dibeli di BJ Coffee Lumajang dengan harga 19.500 Rupiah. Kenyang, jumbo dan sehat!