Mengenal Lebih Dekat Petani Tengger di Desa Argosari Lumajang

Kawasan ladang sayur di Desa Ranupani Senduro. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Bertani di Lereng Bukit

Ladang milik para petani Tengger terletak di lereng-lereng bukit menjadi media utama mereka untuk bercocok tanam. Sejumlah lahan tidak dibuat berundak dengan kemiringan lebih dari 45 derajad, para petani menanam secara vertikal.

Kontur ladang yang berada di lereng-lereng bukit tak menyulitkan mereka yang sudah terbiasa, pun dengan anak-anak kecil yang dilatih sejak dini untuk menjadi petani, di sela aktivitas belajar mereka di sekolah.

Tanpa adanya pengaman khusus yang digunakan oleh petani tengger, sudah menjadi hal lumrah untuk bisa bercocok tanam di tingkat kemiringan yang cukup curam.

Selain itu, petani Tengger yang ada di Desa Argosari tidak hanya dari kaum pria saja, tetapi dari kaum wanita juga turut berkerja di ladang.

Seperti wanita-wanita perkasa di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang yang sejak pagi hari sudah menyusuri ladang untuk merawat tanamannya.

Ditemani kabut tipis di pagi hari yang dingin, petani tengger mengeola ladang dengan memakai pakaian panjang serta sepatu bot. Dengan semangat yang luar biasa mereka berharap panen berikutnya memperoleh hasil maksimal. Hasil pertanian yang telah dipanen biasanya diangkut menggunakan motor trail atau kendaraan bak kecil (pick up).

Kehidupan dataran tinggi Suku Tengger masih cukup asri dan berwarna masih menyimpan lebih banyak budaya yang menarik untuk dikulik.