Momen Super Moon, Jembatan Selowangi Didatangi Penggemar Night Photography

Jembatan Selowangi, Jalur Lintas Selatan Lumajang dibidik lewat ponsel. Foto via @benywahyudi.id

Moto Pake Hape? Siapa Takut

Ada kepuasan tersendiri saat memotret momen mulai terjadinya gerhana bulan, fenomena bulan merah darah (Red Moon) sampai bulan purnama setelah gerhana (Super Moon).

Sementara itu Ayda, fotografer wanita yang ikut berburu Super Moon di Jembatan Selowangi semalam mengaku dengan ikut hunting foto bareng seperti ini, bisa mengasah kemampuannya di bidang fotografi.

"Dari dulu hobi travelling, suka motret pake hape, sampai kemudian sekitar 3 tahun lalu beberapa teman menghadiahi saya sebuah kamera beneran, dari situ saya terus mendalami teknik fotografi," ungkapnya.

Uniknya di antara beberapa fotografer ini, ada Joshaphat, seorang remaja kelas IX SMP Pelita Bangsa Lumajang yang juga serius membidik obyek langit dengan ponselnya.

"Lebih suka motret malam, soalnya nggak panas, ya berbekal hape dan tripod ini, hehehe," kata Jo, panggilan akrabnya, yang sudah sering travelling sampai ke luar negeri ini.

Night photography memang sebuah karya seni tersendiri, apalagi untuk mendapatkan sebuah foto yang dirasa pas untuk menggambarkan obyek, dibutuhkan berulang kali take dengan pengaturan ISO dan exposure yang berbeda.

Selain mengabadikan momen Red Blood Super Moon semalam, para penghobi fotografi ini juga memotret hamparan gugusan bintang di langit. Meskipun mengunakan ponsel, hasilnya ternyata tak kalah dengan kamera DSLR loh!