Pj. Bupati Lumajang: Semakin Bertambah Usia, Lumajang Semakin Maju

Pj. Bupati Lumajang bersama Forkopimda Kabupaten Lumajang menyusuri jalanan dengan arak-arakan. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Kemeriahan Prosesi Harjalu dan Lumajang Carnival

Dalam rangkaian prosesi itu diawali dengan pertunjukan teatrikal di Pendopo Arya Wiraraja. Teatrikal tersebut memukau penonton dengan cerita Penobatan Raja Lumajang yang tercatat dalam Prasasti Mula Malurung.

Tampak suasana yang ada di Pendopo Arya Wiraraja dan Alun-Alun Kabupaten Lumajang berubah menjadi arena megah pada saat berlangsungnya puncak prosesi Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-768.

Kemudian selanjutnya terdapat rombongan Pj. Bupati Lumajang bersama dengan Forkopimda Kabupaten Lumajang memulai perjalanan mereka dari Pendopo Arya Wiraraja, menyusuri jalanan dengan arak-arakan penuh kegembiraan.

Puncak Harjalusemakin meriah dengan penampilan seni dari siswa-siswi Kabupaten Lumajang. Sejumlah tarian-tarian ditampilkan seperti, Gelipang Rodat, Jaran Slining, Tari Godril, Tari Topeng Kaliwungu, Jaran Kencak, dan Tari Kopyah menambah warna dan keindahan acara pada Jumat pagi ini.

Rangkaian puncak prosesi ditutup dengan grebeg gunungan hasil bumi yang terdiri dari berbagai sayuran dan buah-buahan. Masyarakat yang hadir di Alun-alun Lumajang tampak antusias untuk mendapatkan hasil bumi dari gunungan yang ada.

Grebeg gunungan sendiri mengandung filosofi sebagai bentuk doa, dengan harapan bisa membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Lumajang.

Puncak Harjalu ke-768 di tahun 2023 ini tidak hanya menjadi acara peringatan semata, namun juga simbol keberagaman dan kemakmuran yang terus diperjuangkan oleh Kabupaten Lumajang.