Prajurit Panunggul, Prajurit Dibalik Asal-Usul dan Mitos Desa Penanggal Kabupaten Lumajang

Makam Mbah Cogiri atau Cokro Giri salah satu prajurit panunggul. Foto via WAG/istimewa

Makam Pasukan Panunggul yang Dipercayai Membawa Kebaikan

Makam Mbah Cogiri dan makam Mbah Saringgo terletak di dua tempat berbeda. Makam Mbah Cogiri terletak di Dusun Wonosari, sementara itu makam Mbah Saringgo terletak di Dusung Gunung Gending.

Dua makam tersebut dianggap keramat oleh masyarakat karena memiliki cerita mistis yang terjadi dengan adanya makam dua prajurit panunggul tersebut.

Makam Mbah Cogiri, masyarakat beranggapan bahwa apabila seseorang berdoa di makam tersebut akan terkabul. Cerita tersebut berawal dari seorang wanita Solo yang berdoa di makam Mbah Cogiri.

Wanita tersbut membawa nasi gurih, kembang, dan minuman, berdoa agar suaminya bisa bekerja kembali. Selang tiga hari, terdengar kabar suami wanita itu bekerja kembali di tempat sebelumnya.

Untuk mitos Mbah Saringgo memiliki cerita yang berbeda. Makam Mbah Saringgo dipercaya melindungi masyarakat sekitar dari mara bahaya.

Andaikan ada seseorang yang memiliki niat atau akan berbuat jahat di daerah ini, maka orang tersebut akan mengalami celaka atau ketahuan jika ia mencuri.

Itulah rangkuman mitos tentang Desa Penanggal berasal dari penuturan Bapak H. Sumarto dan Bapak Totok yang ditulis ulang oleh mahasiswi Universitas Jember, Siti Kholifah sebagai karya ilmiah.