Siswa di Desa Jugosari Terobos Jalur Lahar Demi Pergi ke Sekolah

Sejumlah pelajar yang menerobos arus sungai Regoyo untuk menuju sekolah. Foto: Visit Lumajang/Ahmad VL

Kekhawatiran Tak Menyurutkan Semangat Mereka

Selain pasrah menyebrangi aliran lahar, Cindy juga merasa was-was dan khawatir ketika menerobos sungai. Namun, mau tak mau rasa itu harus ia lawan lantaran tak ada jalan lain untuk menuju ke sekolah.

"Sebenarnya takut tapi tidak ada jalan lagi biar bisa sampai di sekolah," kata Cindy salah satu siswi yang hendak berangkat sekolah bersama sang ayah.

Selain itu, Kepala Sekolah SDN Jugosari 03, Yulianti juga menyampaikan bahwa lahar hujan kali ini memberikan dampak pada absensi sebagian siswa.

Hal itu karena dari total sebanyak 38 siswa yang berasal dari dusun yang terisolir itu, hanya beberapa anak saja yang masuk sekolah.

"Dari Sumberlangsep ada 38 siswa. Berkurang lebih dari separuh tidak masuk karena banjir kemarin cukup besar," ujar sang Kepala Sekolah.

Kendati demikian pihak sekolah mentolerasi sebagian siswa yang terpaksa absen karena situasi dan kondisi yang tak memungkinkan. Sekolah juga akan memulangkan anak didiknya lebih awal bila cuaca tidak memungkinkan.

"Pihak sekolah memberi toleransi. Jika sudah keadaan cuaca kurang bersahabat mengondisikan anak-anak bisa pulang lebih awal. Kasihan soalnya nanti terjebak banjir," pungkas Yulianti.