Suku Tengger Melaksanakan Ritual Nyadran di Ranu Pani

Personel Banser turut serta menjaga akses pintu makam saat Nyadran di makam Desa Ranupani (16/08). Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Mengunjungi Makam Leluhur

Pada tradisi ini masyarakat melakukan tabur bunga ke makam leluhur. Masyarakat Suku Tengger bersama-sama berjalan kaki menuju makam yang bersama dengan iringan jaran kencak dan tabuan ketepong.

Tampak masyarakat membawa bunga dan sesajen, personel Banser turut membantu dengan cara menjaga akses pintu makam saat Nyadran di makam Desa Ranupani.

Warga sempat berdesakan untuk mengambil air yang berisi taburan bunga untuk makan yang berada di pintu depan makan. Namun, mereka tetap antusias melaksanakan ritual ini.

Diakhir acara juga diadakan hiburan yang dinanti-nanti masyarakat yaitu jaran kencak. Kesenian tradisional asal Kabupaten Lumajang ini menampilkan kelincahan kuda yang dihias sedemikian rupa.

Warga mengaku bersyukur dan merasa senang Ritual Nyadan berjalan dengan khidmat dan lancar dengan dukungan berbagai pihak.

"Syukur Ritual Nyadran penutup Hari Raya Karo tahun ini bisa berjalan lancar. Seneng juga ada hiburan tadi nonton jaran kencak, " ungkap salah satu masyarakat Suku Tengger yang mengikuti Ritual Nyadran hari ini.

Ritual Nyadran atau Sadranan yang artinya ruwah syakban dalam bahasa Jawa. Hari ini ritual tersebut berlansung khidmat dan lancar hingga selesai.