Sawit Harus Menjadi Produk Kebangsaan Indonesia

Faris Widiyatmoko, salah satu narasumber saat menerima cinderamata dari LKSP (19/11). Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Produksi minyak sawit Indonesia merupakan yang terbesar di dunia yang mencapai 45,5 juta ton. Tidak heran jika sawit menjadi salah satu produk andalan nasional untuk keperluan ekspor.

Haji Charles Meikyansah atau dikenal dengan HCM Anggota Komisi XI DPR RI sekaligus Ketua DPD NasDem Lumajang menerangkan secara daring melalui Zoom, bahwa sawit merupakan produk strategis yang diekspor ke pasar global.

"Sawit ini juga adalah produk strategis yang kita ekspor ke pasar global, negara seperti India (5,3 miliar), Tiongkok (4 miliar), dan Pakistan (3,1 miliar) menjadi negara yang paling banyak menerima eskpor minyak sawit," ungkap HCM pada Sosialisasi & Expo Sawit Baik Indonesia pada Minggu, 19 November 2023 di Hotel Prima Kabupaten Lumajang.

Sosialisasi tersebut bertema Hilirisasi Produk Turunan Kelapa Sawit Untuk Kebangkitan Ekonomi Kerakyatan. Diselenggarakan oleh HCM bersama dengan BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunana Kelapa Sawit) dengan dua pemateri yakni Mohammad Rahmat Staf Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil society, BPDPKS dan Faris Widiyatmoko, M.K.P., Peneliti Kebijakan Publik

Sosialisasi & Expo Sawit ini digelar dua hari berturut-turut, sebelumnya hari pertama telah dilaksanakan di Istana Kuliner Lumajang pada 18 November 2023 kemarin.

Selain itu dalam penyampaiannya HCM mengungkapkan, ekspor sawit ke Uni Eropa masih mengalami kendala, karena adanya larangan ekspor, sehingga dibutuhkan diplomasi yang lebih baik.

Tidak hanya minyak goreng, kelapa sawit di dalam negeri juga diolah menjadi berbagai kebutuhan seperti biodiesel (biosolar) dan oleokimia yang diolah menjadi mentega, sabun, dan lain sebagainya. Dengan tingginya ekspor dan manfaat yang luar biasa, harapannya sawit jadi produk kebangsaan Indonesia.