Awan Lentikular, Fenomena Alam Semeru yang Sering Ditunggu

Awan lentikular Semeru dari kawasan Penanggal Candipuro. Foto via @_sendy.agus

Langit cerah pagi tadi, Jumat 23 September 2022, saat semalam Lumajang sempat diguyur hujan beberapa saat. Di arah barat, gunung Semeru nampak cerah, seiring matahari yang menempanya.

Jika Visiters amati Semeru pagi tadi, nampak sekumpulan awan di atasnya membentuk lengkungan unik, berlapis seakan seperti topi yang memayungi kemegahannya.

Fenomena unik seperti ini dikenal dengan fenomena awan lentikular (Altocumulus lenticularis), yang kerapkali ditunggu para pecinta fotografi untuk mengabadikannya dalam potret.

Dikutip dari Wikipedia, awan lenticular adalah awan gelombang orografik berbentuk lensa yang terbentuk ketika udara stabil dan angin bertiup melintasi di bukit dan pegunungan dari arah yang sama atau serupa dari ketinggian yang berbeda melalui troposfer (6.500-16.000 kaki).

Awan melewati pegunungan di bawah membantu membentuk ini, awan akan terbentuk melawan arah angin dari penghalang di jalur arus udara yang kuat.

Awan lentikular mendapat namanya dari fakta bahwa mereka berbentuk seperti lensa atau piring. Inilah sebabnya mengapa kadang-kadang disebut awan piring terbang dan kadang disalahartikan sebagai UFO.

Beberapa julukan lain juga dikenal pada fenomena alam ini, seperti awan orografis, awan lensa, awan jamur, awan topi, awan gelombang berdiri, kapal awan, awan surga, dan lennies.