Cagar Budaya Selogending Senduro, Situs Berumur Ratusan Tahun Tempat Penenang Jiwa

Gapura yang gagah sebagai pintu masuk situs, tampak dari dalam. Foto via @visitlumajang

Kabupaten Lumajang memiliki pesona luar biasa, keanekaragaman budaya juga menjadi pengisi kota pisang ini. Salah satu daerahnya memiliki suasana asri yang sedikit berbeda dengan wilayah lain di Lumajang.

Kecamatan Senduro dihuni oleh cukup banyak umat Hindu. Tak heran karena terdapat pura tertua sebagai tempat ibadah oleh umat Hindu sekitar bahkan umat Hindu dari Bali.

Selain itu di Desa Kandangan, Kecamatan Senduro juga terdapat situs persembahyangan umat Hindu dan tempat ritual untuk masyarakat sekitar.

Situs Selogending, sebuah situs yang dipugar dan dibangun pura pada tahun 1996. Nama Selogendingberasal dari dua kata yaitu selodan gending. Seloyang berarti batu dan gendingberarti nyanyian atau bernyanyi.

Di situs ini Visiters akan menemukan punden berundak, menhir, dan batu besar. Situs Selogending memiliki area yang cukup luas, kurang lebih sekitar 5 hektar.

Terdapat 5 batu besar di situs Selogending ada, Wadung Prabu (menhir), Tejokusumo (menhir menyerupai phallus,sering disebut Lingga Siwa), Mbah Pikulun, Selo Gending, dan Selo Gedang.

Sama halnya dengan situs persembahyangan lain di Indonesia, bentuk dari batu yang teberada di situ Selogending memiliki arti dan ajaran.