Flashmob Tari Topeng Kaliwungu Hipnotis Pengunjung Loemadjang Mbiyen

Tari Topeng Kaliwungu meriah disambut pengunjung Loemadjang Mbiyen (24/12). Foto: Visit Lumajang/Ahmad

Bentuk Pelestarian Tari Topeng Kaliwungu

Beberapa pengunjung pun terlihat asyik menikmati pertunjukan para penari dan tak lupa merekam momen dengan berswafoto bersama, mengabadikan momen dengan ponsel sampai kamera.

Gitta, salah satu penari yang datang dari Pasirian mengaku senang bisa menari di tengah-tengah pengunjung, apalagi sajian tari Topeng Kaliwungu ini tidak dipersiapkan secara khusus.

"Cukup spontan sih, saya mengajak beberapa adik-adik rutin latihan tari untuk datang ke sini, ikut meramaikan Harjalu, sekaligus biar tari Topeng Kaliwungu lebih melekat ke masyarakat," ungkapnya.

Pengasuh Sanggar Laras Saraswati yang sering berlatih tari di Balai Desa Pasirian ini mengajak serta 9 anak didiknya yang duduk di bangku SMP dan SMA untuk menari di event ini, bersama beberapa penari lain.

"Ya tadi pagi berangkat dari Pasirian naik MPU ke Embong Kembar Lumajang, kemudian naik bis gratis ke Jatiroto. Seru juga, dari awal berangkat teman-teman udah semangat," imbuhnya.

Gitta dan anak didiknya menari Topeng Kaliwungu bersama puluhan penari dari beberapa sanggar. Mereka sebelumnya juga menari bersama di closing ceremony Porprov Jatim dan Prosesi Harjalu 767.

Topeng Kaliwungu sendiri telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kemendikbud RI pada tahun 2021. Penampilan seperti ini menjadi upaya pelestarian para pegiat untuk kesenian ini.