Krisis Karena Corona, Tingwe Jadi Idola Anak Muda Lumajang

Salah satu toko tembakau di daerah Karangsari, Sukodono. Foto via @visitlumajang

Bagi para perokok, naiknya harga rokok dari waktu ke waktu tentu jadi masalah krusial yang berdampak pada pengeluaran sehari-hari, belum lagi kondisi ekonomi yang kian sulit karena pandemi.

Meskipun diakui atau tidak merokok sangat mengganggu kesehatan, kebiasaan menghisap tembakau masih memiliki daya tarik tersendiri. Pun dengan upaya untuk menyiasatinya di tengah harga rokok yang kian tinggi.

Nggak heran jika fenomena ngelinting dewe (tingwe; Jawa, -red.) jadi pilihan. Jika dulunya budaya melintir tembakau hanya kebiasaan orang-orang tua, saat ini nggak sedikit anak muda yang juga melakukannya.

"Sekarang nggak sedikit anak muda yang membawa tembakau dan kertas rokok, melintir rokok bahkan saat nongkrong bareng teman," ungkap Fitroh, salah satu pemilik toko tembakau di daerah Karangsari, Sukodono.

Menurutnya, selain untuk menyiasati harga rokok yang terus naik, melinting rokok jadi keasyikan tersendiri. Dengan banyak pilihan tembakau yang bisa disesuaikan dengan selera si perokok.

"Indonesia punya banyak jenis tembakau, apalagi saat ini juga ada beberapa brand tembakau terkenal yang juga memiliki aroma buah," imbuhnya.

Meskipun terus menuai polemik karena bertentangan dengan gaya hidup sehat, diakui atau tidak kretek merupakan salah satu bagian dari budaya di Nusantara sejak zaman dulu. So, gimana nih menurut Visiters?