Omnibus Law Disahkan, Aliansi Pemuda Lumajang Gelar Panggung Perlawanan

Panggung Perlawanan di Kingkong Corner. Foto via @lumajangprogresif

Masih hangat dibicarakan di skala nasional, Omnibus Law yang disahkan oleh DPR RI beberapa waktu lalu menyulut kemarahan rakyat Indonesia.

Undang-Undang Cipta Kerja yang digadang-gadang mampu mengurangi jumlah pengangguran dan memperluas lapangan pekerjaan ini justru merugikan kaum pekerja.

Tak ayal, demonstrasi meluap di hampir seluruh daerah di Indonesia sebagai bentuk protes atas kebijakan ini, termasuk di Kabupaten Lumajang sendiri.

Bentuk protes tak hanya diekspresikan melalui aksi demonstrasi seperti yang digelar di depan gedung DPRD Lumajang, Senin 5 Oktober 2020 lalu. (Baca artikelnya di sini)

Namun beberapa aliansi pemuda seperti Lumajang Progresif, KP2L dan Lumajang Feminis mengadakan panggung perlawanan bertajuk konser rakyat, Sabtu 31 Oktober kemarin.

Antusiasme para pemuda di Lumajang cukup menggembirakan, dilihat dari membludaknya pengunjung di warung perjuangan Kingkong Corner dan para penampil banyak didominasi oleh kaum milenial.

Menemani malam Minggu yang tidak biasa, panggung perlawanan ini memiliki agenda seperti musik akustik, pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dan dihadiri oleh dua bintang tamu yaitu Ismam Saurus dan Merry SX.