Seduhan Jujur di Lereng Semeru, Kopi Tanpa Gula ala Pak Sis Senduro Lumajang

Siswanto, peracik kopi Kandangtepus Senduro. Foto: Visit Lumajang

Filosofi Kopi Pahit Khas Senduro Lumajang

Sayangnya, rasa itu sering tenggelam karena gula, krimer, dan zat tambahan lain yang nggak perlu.

Siswanto sadar, ngajarin orang minum kopi murni itu nggak gampang. Apalagi di daerah yang terbiasa sama kopi sachet instan.

Tapi dia tetap sabar. Setiap tamu yang datang diajak nyicip kopi tanpa gula dulu.

Lama-lama, banyak yang mulai sadar. "Pak, kayaknya enakan asli ya?" begitu kata beberapa pengunjung tetapnya.

"Saya lihat sendiri perubahannya. Dulu orang ngopi pasti minta manis. Sekarang mereka pelan-pelan mulai ngerti rasa aslinya," ujarnya.

Siswanto tidak hanya menjual kopi, ia menawarkan kesadaran. Bahwa dalam setiap cangkir ada proses, dari petik sampai seduh. Dan semua itu layak dihargai dengan cara minum yang benar.

"Saya ajak orang untuk pelan-pelan minum kopi. Dirasa, dinikmati, dikenali. Biar tahu mana yang benar-benar kopi, mana yang hanya rasa buatan," tutupnya.