Sejarah Panjang Jembatan Gladak Perak, Penghubung Lumajang - Malang yang Diterjang Lahar Semeru
Jembatan Curah Kobokan (Gladak Perak) setelah terjadinya erupsi besar Semeru pada 19 November 2025. Foto: Dok. Visit LumajangHancur Diterjang Banjir Lahar Dingin Semeru
Dengan panjang mencapai sekitar 130 meter, jembatan baru tersebut tampak jauh lebih kokoh dibanding jembatan lama.
Sayangnya, jembatan ini mengalami kehancuran pada 4 Desember 2021 karena diterjang banjir lahar setelah erupsi Gunung Semeru.
Erupsi tersebut juga menghancurkan Jembatan Gladak Perak lama yang dibangun oleh masa kolonial.
Sebelum roboh, kedua jembatan itu berjajar di atas aliran Sungai Besuk Sat dan membentuk lanskap khas di kawasan tersebut.
Sejak jembatan yang baru berdiri, jembatan lama yang berada di sisi utara, tidak lagi digunakan untuk dilewati kendaraan.
Bangunan lama yang memiliki struktur khas kolonial tersebut tercatat sebagai cagar budaya. Kini kedua jembatan tersebut hanya menyisakan puing yang tidak lagi berfungsi sebagai penghubung Malang-Lumajang.
Dampak kerusakan Jembatan Gladak Perak saat itu dirasakan penduduk, terutama di Pronojiwo. Akibatnya, kendaraan yang biasanya mengangkut sayur dan pasir sebagai sumber pendapatan menjadi berhenti total.
