Selamat Hari Braille Sedunia! Mari Berkenalan Dengan Huruf Braille

Penampakan Huruf Braille, kode yang berupa kombinasi titik timbul dan spasi. Foto: Istimewa/Eren Li

Hari ini, pada tanggal 4 Januari yang dirayakan sebagai Hari Braille Sedunia untuk memperingati kesadaran akan pentingnya huruf braille sebagai sarana komunikasi dalam perwujudan hak asasi tunanetra.

Apa huruf Braille itu? Di dalam KBBI braille adalah sistem tulisan dan cetakan (berdasarkan abjad Latin) untuk para tunanetra berupa kode yang terdiri atas enam titik dalam berbagai kombinasi yang ditonjolkan pada kertas sehingga dapat diraba.

Sebutan Braille diambil dari nama penemunya yaitu Louis Braille seorang warga Prancis yang telah kehilangan penglihatannya sejak kecil.

Sejak usia 10 tahun, Louis Braille menghabiskan waktu di Royal Institute for Blind Youth di Prancis. Dia merumuskan dan menyempurnakan sistem titik timbul hingga akhirnya lahir Huruf Braille.

Huruf ini sempat dilarang digunakan karena sistem baca dan tulis yang tidak lazim sehingga sulit di terima masyarakat. Namun, dari perkembangan murid tunanetra yang begitu cepat bukti dari kegunaan Huruf Braille akhirnya diperbolehkan kembali pada tahun 1847.

Penulisan Huruf Braille dibuat dari enam titik timbul, tiga baris dengan dua titik yang dikombinasikan dengan spasi hingga dapat melambangkan abjad, tanda baca, angka, tanda musik, dan simbol lainnya.

Jasa Louis Braille diakui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), dan akhirnya pada November 2018, 4 Januari ditandai sebagai Hari Braille Sedunia dimana tanggal tersebut merupakan hari lahir sang penemu.