Terjadi Banjir Dan Longsor Di Ranupani, Konsep Pertanian Perlu Diubah Menjadi Terasering

Bupati Lumajang meninjau lokasi banjir dan longsor di Ranupani. Foto via @visitlumajang

Kawasan Ranupani adalah wilayah yang mempunyai potensi longsor yang diakibatkan kemiringan tanah pertanian yang cukup curam.

Terjadi banjir bandang dan terdapat beberapa titik terjadi longsor akibar hujan deras pada Jum'at malam hingga Sabtu kemarin di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

Material lumpur dari lereng bukit pertanian masyarakat Ranupani pun ikut terbawa bersama banjir dan tanah longsor yang mengakibatkan beberapa akses jalan menjadi tertutup.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq atau akrab disapa Cak Thoriq meninjau lokasi banjir bandang di Desa Ranupani kemarin, Minggu, 09 Oktober 2022

Cak Thoriq berharap masyarakat Ranupani mengubah konsep pertaniannya menjadi terasering. Terasering merupakan metode konservasi dengan membuat teras-teras.

"Kami sosialisasikan pertanian terasering harus dilakukan untuk persawahan dengan kemiringan yang sangat terjal karena kalau tidak ini membahayakan pemukiman padat," ujarnya Bupati Lumajang

Bupati menilai konsep pertanian yang digunakan oleh masyarakat Ranupani saat ini masih sangat rawan longsor. Pembuatan lereng-lereng gunung atau sengkedan pastinya memberikan manfaat lebih.