Tradisi Tedhak Siten yang Masih Lestari di Lumajang

Adat budaya Tedhak Siten. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Tradisi yang Masih Lestari

Sedangkan tujuan diadakannya upacara Tedhak Siten adalah diharapkan nanti saat anak telah dewasa akan mampu berdiri sendiri dalam menempuh kehidupan yang penuh tantangan dan harus dihadapinya untuk mencapai cita-cita.

Selain itu, upacara ini dianggap sebagai perwujudan rasa syukur karena pada usia ini si anak akan mulai mengenal alam di sekitarnya dan mulai belajar berjalan.

Prosesi upcara Tedhak Siten dimulai dengan "slamatan" yang menyajikan sejumlah sesaji yang terdiri dari nasi tumpeng, ayam ingkung, hingga jajanan pasar.

Kemudian, dilanjutkan dengan dengan sejumlah runtutan prosesi. Namun ada prosesi yang cukup dikenal yakni saat anak dibimbing untuk masuk kurungan ayam.Di dalam kurungan ayam tersebut terdapat beberapa barang seperti barang perhiasan, alat-alat tulis, padi, barang-barang mainan, dan lain-lain.

Prosesi tersebut menyimbolkan di masa depan anak akan dihadapkan pada berbagai macam jenis pekerjaan. Ia dibiarkan mengambil salah satu dari barang yang merupakan gambaran hobi dan masa depannya kelak.

Rangkaian prosesi Tedhak Siten diakhiri dengan memandikan anak ke dalam air bunga setaman lalu dipakaikan baju baru. Hal tersebut digambarkan sebagai pengharapan agar bayi selalu sehat, membawa nama baik bagi keluarga, hidup layak, makmur dan berguna bagi lingkungannya.

Itu dia sedikit informasi terkait adat budaya Tedhak Siten yang masih lestari di Kabupaten Lumajang. Semoga tradisi tersebut terus dilestarikan hingga anak cucu kita.