Uji Petik Buku Mayjend Imam Soedja'i Digelar Tepat di Hari TNI

Uji Petik buku Imam Suja'i di Istana Kuliner. Foto: VisitLumajang/dna

Komandan Divisi Untung Suropati

Imam Sujai kemudian diangkat sebagai Komandan Batalyon (Daidanco) Peta di Malang. Setelah Peta bubar, Imam Sujai memimpin Badan Keamanan Rakyat (BKR) di Malang.

Saat pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) 5 Oktober 1945, Imam Soedja'i memegang jabatan yang cukup penting, yaitu Komandan Divisi VII Untung Suropati untuk Karesidenan Malang - Besuki.

Pada Uji Petik ini, putra ketiga Imam Sudja'i, Prof. Yusuf Iman datang bersama keluarganya. Yusuf yang tahun ini genap berusia 80 tahun mengaku terharu atas penelitian yang dilakukan Mansur Hidayat.

"Saat saya berusia 5 tahun, Bapak (Imam Suja'i -red.) sering mengajak mengunjungi beberapa kawannya. Beliau terampil membuat kerajinan tangan sampai membuat terasi untuk mencari nafkah," ujar Yusuf.

Uji Petik Daerah sendiri merupakan syarat agar buku biografi Imam Soedja'i yang disponsori oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu bisa diterbitkan dan diakui validitas datanya.

Sementara itu Rina Rohmawati, S.S., M.Hum., seorang sejarawan asal Jember mengakui bahwa Imam Soedja'i layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional, atas jasa besarnya dalam pembentukan TKR yang jadi cikal bakal TNI.

Hal yang sama juga diungkapkan Subakti, tokoh Pencak Organisasi (PO) Lumajang. Dirinya bahkan trenyuh ada acara seperti ini, karena mampu membuka mata tentang sepak terjang Imam Soedja'i di era revolusi.