Yadnya Karo, Upacara Adat Khas Suku Tengger

Ilustrasi. Foto via @nadyagadzali

Tengger adalah suku yang mendiami dataran tinggi sekitaran kawasan pegunungan Bromo - Tengger - Semeru, Jawa Timur, Indonesia. Sebagian orang juga menyebut Jawa Tengger dengan sebutan orang Tengger atau Wong Brama.

Penduduk suku Tengger menempati sebagian wilayah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Malang, yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Masyarakat Tengger mengenal hari raya Karo atau Yadnya Karo, yang merupakan hari raya kedua setelah Kasada alias bulan kedua dari 12 bulan menurut kalender suku Tengger.

Dalam kepercayaan adat Tengger, perayaan Karo menjadi lambang asal mula kelahiran manusia. Yadnya Karo digelar dalam berbagai rangkaian upacara, termasuk yang digelar warga Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang.

Bandri, Ketua Panitia Perayaan Karo menjelaskan bahwa perayaan tahun ini dilakukan oleh masyarakat Ranupani tanpa adanya kunjungan wisatawan mengingat masih dalam kondisi pandemi.

Dilansir dari Portal Berita Lumajang, panitia setempat juga mewajibkan masyarakat tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan.

Bandri menjelaskan bahwa perayaan Karo dimulai dengan Prepekan atau pembukaan, Mbesan Duata dan Tayub pada malam harinya.