Mbah So, Sosok Pemelihara Warisan Budaya Tari Topeng Kaliwungu - Bagian II

Mbah So atau Sutomo yang sedang menunjukkan properti Tari Topeng Kaliwungu. Foto: Visit Lumajang/Dnadyaksa

Umur Mbah So kini sudah menginjak 60 tahun. Dulu, saat ia menjadi murid dari Mbah Sanemo, memang Sutomo merupakan murid paling muda, masih 7 tahun. 

Cerita kehidupan seni Sutomo berawak ketika ia membantu Mbah Sanemo menarik layar untuk pertunjukan ludruk. Keuletan Sutomo kecil menarik perhatian Mbah Sanemo.

"Mulai nari habis sunat itu, lupa angkanya (tahunnya). Awalnya ya narik layar itu ikut bantu Mbah Nemo," kata Sutomo saat diwawancarai di rumahnya pada Rabu, 20 September 2023. 

Mungkin melihat Sutomo yang rajin membuat Mbah Sanemo tergerak, hingga suatu hari Sutomo dipanggil untuk diajari Mbah Sanemo menari. Pelajaran pertama yang diperoleh Sutomo saat itu adalah memainkan gendang. 

Belajar memainkan gendang dianggap dapat membantu seorang penari mengetahui irama musik yang mengiringi tariannya. Sehingga nantinya penari bisa bergerak selaras dengan irama musik pengiringnya.

Sepertinya Sutomo kecil memang memiliki jiwa seni yang cukup kuat. Bukan mengapa, hanya dengan waktu kurang dari seminggu Sutomo sudah mahir memainkan alat musik gendang.

Setelah, mahir bermain gendang barulah Sutomo belajar Tari Topeng Kaliwungu. Ia diajari bagai mana cara berjalan, menghentakkan kaki, mengepakkan tangan dan menggelengkan kepala.