Kegigihan Mbah Surip Tukang Angon Bebek Untuk Bisa Naik Haji

Mbah Surip dan istrinya saat mencoba pakaian untuk ibadah haji. Ahmad VL/Visit Lumajang

Usaha Untuk Bisa Pergi Haji

"Uang dari hasil angon bebek. Kalau ngangonnya biasa ke sawah. Pernah dulu sampai daerah dekat Gunung Semeru untuk cari tempt ngangon bebek," kata Surip.

Ketika angon bebek berjalan dengan baik akan menghasilkan telur bebek. Kemudian telur itu dijual ke tengkulak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Meski penghasilan dari menjual telur bebek tak menentu, impian kuat Surip untuk bisa pergi haji sangat tinggi. Kegigihannya tak meruntuhkan semangat untuk terus berusaha mewujudkan mimpi untuk pergi haji.

Hasil dari menjual telur bebek yang diangon Surip itu sedikit demi sedikit dikumpulkan untuk ditabung, mulai dari Rp10-40 ribu.

Akhirnya, tahun 2011 tabungan Surip sudah bisa digunakan untuk mendaftar haji. Setelah menanti selama 12 tahun, akhirnya Surip dan istrinya bisa masuk dalam kuota calon jamaah haji.

"Alhamdulillah senang akhirnya bisa dipanggil untuk haji. Meskipun sudah tua seperti ini tapi alhamdulillah kami masih semangat," ujar pria dengan 5 anak ini.

Saat ini, ratusan bebek milik Surip sebagian besar telah dijual. Hal itu ia lakukan karena khawatir saat pergi haji tidak ada yang mengurus bebek-bebeknya. Rencana Surip akan kembali menganon bebek kembali sepulang dari tanah suci.