Sakralnya Ritual Melasti Umat Hindu Tengger di Pantai Watu Pecak

Simbol Toleransi Antar Umat Beragama di Lumajang
Bagi umat Hindu Tengger, ritual Melasti bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap alam yang telah memberikan kehidupan.
Di balik kesakralan ritual ini, terdapat pula makna sosial yang mendalam. Melasti bukan hanya ajang beribadah, tetapi juga momentum untuk mempererat hubungan antarsesama umat Hindu.
"Kami datang bersama keluarga dan warga desa. Ini juga menjadi ajang silaturahmi dan menjaga persaudaraan," ungkap Ni Ketut Sri, peserta asal Desa Argosari.
Selain umat Hindu, masyarakat sekitar pun turut menyaksikan jalannya upacara dengan penuh rasa hormat. Bagi mereka, keberagaman budaya dan tradisi adalah kekayaan yang harus dijaga dan dihormati.
"Saya bukan umat Hindu, tapi setiap tahun saya selalu menyaksikan Melasti. Ritual ini mengajarkan kita untuk hidup selaras dengan alam," kata Joko, warga Pasirian.
Menjelang akhir upacara, pemangku adat memberikan siraman air suci kepada umat yang hadir. Siraman ini dipercaya membawa berkah dan membersihkan diri dari energi negatif.
Dengan berakhirnya prosesi, umat Hindu Tengger kembali ke rumah masing-masing dengan hati yang lebih tenang dan suci, bersiap menyambut Nyepi sebagai momen refleksi dan penguatan spiritualitas.