Tradisi Unan-Unan Melambangkan Rasa Syukur Suku Tengger

Sekda Agus Triyono saat mengikuti ritual Unan-unan. Foto: Visit Lumajang/Istimewa

Makna Mendalam Unan-unan Bagi Suku Tengger

Unan-unan berasal dari kata "Una" yang berarti memperpanjang. Artinya untuk menyampaikan rasa syukur, juga upaya memperpanjang bulan dalam kalender tradisional Tengger sebagai gambaran kesatuan mereka dengan alam dan langit.

Selain itu, Sekda Agus Triyono juga menuturkan bahwa ritual ini adalah wujud penghormatan kepada leluhur, dan panjatan doa agar keberkahan terus mengalir bagi masyarakat Desa Ranu Pani.

Hari puncak pelaksanaan tradisi Unan-unan tidak hanya diisi dengan agenda kesyukuran, tetapi juga terdapat 'sajen' berupa kepala kerbau yang dihias yang menjadi simbol pengorbanan dan harapan yang mereka bawa.

Kemudian dilanjutkan dengan warga Tengger beramai-ramai mengarak 'ancak' yang berisi sajen menuju Sanggar Pamujan, tempat peribadatan yang menjadi pusat ritual.

Di tempat tersebut, doa-doa dipanjatkan, semua harapan diungkapkan, dan ikatan dengan alam serta leluhur diperkuat.

"Harapan kami yakni kelimpahan rezeki dan keselamatan bagi kita semua, juga generasi mendatang. Semoga kita tetap di bawah lindungan Tuhan dan leluhur kami," pungkas Sekda Agus Triyono.

Melalui tradisi Unan-unan, satu lagi budaya tentang rasa syukur dan ikatan manusia dengan alam telah terungkap dan perlu terus dilestarikan hingga ke generasi-generasi berikutnya.